Yuk, Update Pemahaman tentang 10 Pesan Gizi Seimbang, Tumpeng Gizi, dan Isi Piringku!
“Empat Sehat
Lima Sempurna”, slogan yang hampir semua orang Indonesia paham. Slogan ini
pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi
Indonesia. Akan tetapi, slogan ini tidak digunakan lagi sejak tahun 19951.
Hal ini sesuai dengan keputusan Kongres Gizi Internasional di Roma. Kongres
tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas sumber
daya manusia yang handal dan salah satu hasilnya yaitu diperkenalkanlah 13
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) di Indonesia.
Tujuan
pelaksanaan PUGS ternyata belum sepenuhnya tercapai karena masih ditemukan
berbagai masalah seperti konsumsi pangan di masyarakat belum seimbang serta
perilaku hidup bersih dan sehat yang belum memadai. Memperhatikan hal tersebut,
Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI menyelenggarakan workshop pada tanggal 27
Januari 2014. Workshop tersebut diadakan untuk mendapat masukan dari para pakar
pemerintah serta non-pemerintah, lintas sektor, lintas program, dan organisasi
profesi dalam menangani persoalan gizi di masyarakat, maka disusunlah Pedoman
Gizi Seimbang.
Lima tahun
berlalu, penerapan gizi seimbang di masyarakat memberikan perubahan kearah yang
lebih baik, seperti prevalensi stunting mengalami penurunan dari 37.2% (2013)
menjadi 30.2% (2018). Akan tetapi, disisi lain angka obesitas meningkat dari 14.8%
(2013) menjadi 21.8% (2018)2. Oleh karena
itulah, kita berkewajiban untuk menerapkan dan mensosialisasikan pentingnya
pedoman gizi seimbang.
Pedoman gizi seimbang
sendiri merupakan penyempurnaan pedoman-pedoman yang lama dan memiliki 4
(empat) pilar prinsip dalam mewujudkan tujuannya meliputi: konsumsi makanan
beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, serta mempertahankan
dan memantau berat badan dalam batas normal3.
10 Pesan Umum Gizi Seimbang
Untuk mencapai
gizi seimbang, ada sepuluh pesan yang harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari:
Satu, syukuri dan
nikmati aneka ragam makanan. Kita semestinya bersyukur karena lahir dan hidup
di negeri yang kaya akan sumber makanan. Selanjutnya untuk memenuhi kecukupan zat
gizi, serat, substansi bioaktif, sebaiknya konsumsi makanan pokok, lauk hewani
dan nabati, sayur, dan buah yang beragam.
Dua, banyak makan
sayuran dan cukup buah-buahan. Anjuran konsumsi yaitu 2 porsi sayur dan 2-3
porsi buah setiap hari.
Tiga, biasakan
mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi. Sebaiknya konsumsi lauk
yang termasuk dalam kategori rendah lemak.
Empat, biasakan mengonsumsi
aneka ragam makanan pokok, memperoleh cukup pangan untuk memenuhi kebutuhan
energi menjadikan tubuh lebih sehat yang diperoleh dari beragam jenis pangan
yang dibutuhkan sehingga beragam zat gizi ditemukan dalam beragam pangan dan
kita membutuhkan jenis pangan yang beragam pula untuk memenuhi semua kebutuhan.
Kelima, batasi konsumsi
pangan manis, asin, dan berlemak. Asupan glukosa berlebih menurunkan
sensitivitas insulin4, hal ini menningkatkan risiko
diabetes. Asupan natrium berkaitan erat dengan peningkatan tekananan darah5.
Sedangkan konsumsi lemak jenuh dan lemak trans berlebih berkaitan dengan peningkatan
risiko penyakit jantung6. Anjuran batas konsumsi gula yaitu 4 sendok
makan (50 gram), garam 1 sendok teh (5 gram), dan lemak 5 sendok makan (67
gram).
Enam, biasakan
Sarapan. Pemenuhan kebutuhan pada pagi hari akan menunjang kinerja aktivitas
yang dilakukan seharian. Kebiasaan meninggalkan sarapan berdampak pada
kecenderungan konsumsi berlebihan pada siang hari. Sebuah studi menunjukkan
bahwa melewatkan sarapan memiliki pengaruh yang lebih besar pada lingkar
pinggang dan indeks masa tubuh7.
Tujuh, biasakan minum
air putih yang cukup dan aman, asupan air yang cukup seperti 8-10 gelas sehari
akan membantu fungsi utama ginjal dan mampu menggantikan cairan tubuh yang
hilang.
Delapan, biasakan
membaca label pada kemasan pangan, mengetahui komposisi, zat gizi, label dan
sertifikasi, dan kadaluarsa suatu produk yang akan dikonsumsi memudahkan kita
memilih bahan pangan yang sehat, aman, dan bernilai gizi seimbang.
Sembilan, cuci tangan
pakai sabun dengan air bersih mengalir. Mencuci tangan sebelum makan adalah
salah satu upaya kesehatan untuk mencegah masuknya mikroorganisme masuk ke
dalam tubuh. Terapkan enam langkah cuci tangan dengan tepat.
Sepuluh, lakukan
aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal. Aktivitas fisik
ringan 5-10 menit dan aktivitas sedang 30 menit akan membuat tubuh menjadi
lebih sehat. Dianjurkan juga untuk berolahraga 3 kali seminggu.
Slogan dan Visual Gizi Seimbang
Telah kita
bahas sebelumnya, istilah gizi dikenal seiring munculnya slogan “Empat Sehat
Lima Sempurna”. Namun seiring dengan perkembangan pedoman gizi maka slogan gizi
seimbang saat ini adalah “Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi”. Maksudnya
yaitu gizi seimbang menjadi syarat atau faktor utama terwujudnya bangsa yang
sehat dan berprestasi. Untuk memudahkan kita memahami gizi seimbang, maka
diperkenalkan juga dua visual gizi seimbang yaitu Tumpeng Gizi Seimbang (TGS)
dan Isi Piringku3.
Pertama,
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). TGS dimaksudkan sebagai gambaran dan penjelasan
sederhana tentang panduan porsi (ukuran) makanan dan minum serta aktifitas
fisik sehari-hari, termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan serta
memantau berat badan. TGS tersusun empat lapis berurutan dari bawah ke atas,
dan semakin ke atas semakin kecil.
Empat lapis
artinya Gizi Seimbang didasarkan pada prinsip 4 pilar yaitu beragam pangan,
aktifitas fisik, kebersihan diri dan lingkungan, dan pemantaun berat badan.
Semakin ke atas ukuran tumpeng semakin kecil berarti pangan pada lapis paling
atas yaitu gula, garam dan lemak dibutuhkan sedikit sekali atau perlu dibatasi.
Pada setiap kelompok pangan dituliskan berapa jumlah porsi setiap kelompok
pangan yang dianjurkan. Selain itu TGS dilengkapi juga dengan adanya pesan cuci
tangan sebelum dan sesudah makan yang divisualkan oleh gambar cuci tangan menggunakan air mengalir dan aktifitas fisik
minimal tiga kali seminggu dan kegiatan memantau dan menimbang berat badan
setiap bulan.
Kedua, Isi
Piringku. Visual ini mengambarkan tentang anjuran porsi dalam setiap kali
makan. Dalam sekali makan jumlah porsi sayuran dan buah sebanding dengan porsi
nasi ditambah lauk-pauk. Sebagian piring berisi 1/3 porsi lauk pauk dan 2/3
porsi makanan pokok. Sebagiannya lagi 1/3 porsi buah dan 2/3 porsi sayur. Ini
menunjukkan bahwa dalam setiap kali makan sebaiknya konsumsi banyak sayuran dan
cukup buah-buahan. Selain itu ada juga gambar cuci tangan dengan air mengalir
dan minum air putih. Serta anjuran aktivitas fisik minimal 30 menit per hari.
Setelah
memahami pedoman gizi seimbang, langkah selanjutnya adalah menerapkannya
kehidupan sehari-hari. Mulai dari konsumsi anekaragam makanan, membiasakan
perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara
teratur, serta mempertahankan dan menjaga berat badan dalam batas normal. Saatnya
beralih dari zaman “Empat Sehat Lima Sempurna” ke “Pedoman Gizi Seimbang”.
Fredy Estofany
Nutritionist, Blogger, Volunteer
Nutritionist, Blogger, Volunteer
www.gizinesia.com
Referensi:
1. Kemenkes
RI. “Inilah Perbedaan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Gizi Seimbang”. Diakses melalui
www.depkes.go.id pada 23 Januari 2019.
2. Kemenkes
RI. “Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018”. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI; 2018
3. Kemenkes
RI. “Pedoman Gizi Seimbang”. Jakarta: Kemenkes RI; 2014.
4. Macdonald,
I.A. “A Review of Recent Evidence relating to Sugars, Insulin Resistance, and
Diabetes”. European Journal of Nutrition. 2016; 55 (Suppl 2): 17-23.
5. Martin,
Thomas P. “Sodium, Potassium, and High Blood Pressure. ACSM’s Health and
Fitness Journal”. 2012: Volume 16-Issue 3: 13-21.
6. Guasch-Ferre
M, et al. “Dietary Fat Intake and Risk of Cardiovascular disease and All Cause
Mortality in a Population at High Risk of Cardiovascular Disease”. Am J Clin
Nutr. 2015; 102(6): 1563-73.
7. Watanabe,
Yoko, et al. “Skipping Breakfast is Correlated with Obesity”. J Rural Med.
2014; 9(2): 51-58.
8. Sumber gambar, www.betternutrition.com
Leave a Comment