Pesan Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja 6-19 Tahun




Usia 6-19 tahun merupakan tahap paling rawan dalam membentuk kebiasaan baik pada anak. Pada usia ini anak telah mengenal dunia luar rumah. Anak mulai bersosialisasi dengan teman sebaya, sehingga akan terbentuk kebutuhan individu, padahal itu hanyalah kebiasaan. Misalnya kebiasaan anak dan remaja sering membeli jajanan bersama teman-temannya. Sederhana saja, kebiasaan ini tercipta karena anak ingin dianggap di lingkungannya.

Ada beberapa pesan gizi seimbang untuk anak dan remaja usia 6-19 tahun meliputi : biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga, biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya, perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan, biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah, batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak, biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur, dan hindari merokok.


Pertama, biasakan makan 3 kali sehari bersama keluarga. Kebutuhan zat gizi anak meningkat karena aktivitas semakin banyak. Anak pada usia ini sudah mulai sekolah. Masalah yang sering terjadi yaitu kebanyakan dari ibu tidak menyempatkan anak untuk sarapan di rumah dengan alasan terlalu sibuk. Akibatnya anak hanya diberi uang jajan dan membeli makanan yang belum terjamin dan tidak pada waktu yang tepat. Pola makan kurang baik yang terbentuk sejak kecil akan terbawa hingga remaja. Kebiasaan ini juga akan berdampak pada kedekatan anak dan keluarga. Oleh karena itu hendaknya membiasakan anak sarapan di rumah, sehingga terbentuk pola makan tiga kali sehari bersama keluarga.

Kedua, biasakan mengonsumsi ikan dan protein lainnya. Ikan merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh. Ikan mengandung berbagai zat gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan zat gizi ikan seperti omega 3, asam amino seperti taurin , vitamin A, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12, zat besi, yodium, dan zat gizi lainnya. Selain ikan, anak dan remaja juga harus dibiasakan untuk mengonsumsi bahan makanan sumber protein baik itu dari lauk hewani, maupun lauk nabati.

Ketiga, perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan. Kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah memiliki dampak baik bagi anak dan remaja. Konsumsi buah dan sayuran berperan penting dalam menjaga kesehatan anak. Sayuran dan buah memiliki vitamin dan mineral tinggi, tetapi rendah lemak. Sehingga anak yang banyak mengonsumsi sayur dan cukup buah-buahan dapat terhindar dari risiko obesitas. Survey yang dilakukan U.S Department of Health and Human Services menyatakan bahwa konsumsi buah yang tinggi berhubungan dengan berat badan.

Keempat, biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah. Saat jam istirahat di sekolah, anak memiliki kesempatan untuk makan siang. Oleh karena itu, sebaiknya anak membawa bekal makanan. Tujuannya yaitu agar membatasi keinginan anak untuk membeli jajanan. Sebagai orang tua, kita tidak tahu hygne dan keamanan jajanan tersebut. Selain itu selalu sediakan air putih dari rumah agar ketika anak haus, ia tidak tertarik untuk membeli minuman dingin.

Kelima, batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak. Menginjak usia remaja, anak memiliki ketertarikan pada berbagai makanan cepat saji. Karena alasan terburu-buru, remaja biasanya mengonsumsi mie instant, gorengan, dan kue yang manis. Jika hal ini menjadi kebiasaan bagi para remaja, maka akan berdampak buruk pada kesehatannya. Remaja rentan mengalami obesitas dan khususnya remaja putri memiliki risiko yang tinggi mengidap kanker.

Keenam, biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur. Sedari anak sekolah dasar telah diajarkan kalau harus menyikat gigi setiap hari minimal du kali. Hal ini dimaksudkan agar anak terhindar dari caries gigi dan gangguan kesehatan gusi dan mulut.

Ketujuh, hindari merokok. Pesan yang terakhir untuk anak dan remaja ini sudah tidak asing lagi di kehidupan kita. Hampir semua remaja sering membaca peringatan pada kemasan rokok. Namun, peringatan itu tak diindahkan. Pentingnya bagi remaja untuk diarahkan ke komunitas olahraga dan organisasi agar secara perlahan mereka disibukkan dengan aktivitasnya dan meninggalkan kebiasaan merokok.

Anak usia 6-19 tahun masih sangat rawan terdampak masalah gizi. Oleh karena itulah, anak dan remaja dengan bantuan orang tua menerapkan ketujuh pesan gizi seimbang untuk anak dan remaja yaitu biasakan makan 3 kali sehari, biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lain, perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan, biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah, batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak, biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur, dan hindari merokok.

Sumber gambar: http://www.hdindonesia.com/images/artikel/nutrisi_anak.jpg

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.