7 Kebiasaan Sehat Anak Muda Usia 20-an Menurut Para Ahli


Jika Anda hanya memiliki satu nasihat kesehatan untuk orang berusia 20-an, apakah itu? Itulah pertanyaan yang diajukan kepada sejumlah pakar gizi, obesitas, kardiologi dan disiplin kesehatan lainnya.

Sementara kebanyakan anak berusia 20 tahun tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, studi menunjukkan keputusan gaya hidup dan kesehatan yang kita buat selama dekade ketiga kehidupan kita memiliki efek dramatis pada kesehatan di masa tua.

Berdasarkan penelitian dari Northwestern University, status kesehatan di usia 20-an sangat terkait dengan risiko penyakit jantung di usia pertengahan yang lebih rendah. Studi tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang mengadopsi lima kebiasaan sehat berusia 20-an berupa indeks massa tubuh idel, kurang konsumsi alkohol, tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat dan aktivitas fisik secara teratur akan tetap sehat sampai usia paruh baya.

Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadikan kebiasaan hidup sehat sulit dilakukan oleh anak muda. Kit sering menghabiskan berjam-jam di tempat kerja, yang bisa membuat sulit berolahraga dan makan dengan baik. Kita menghadapi tekanan kerja, hubungan dengan lawan jenis, masalah finansial, dan tuntunan lingkungan.

Agar lebih mudah, para ahli diminta untuk hanya satu saran kesehatan sederhana terkait strategi sederhana untuk membantu anak muda usia 20an menuju kesehatan yang lebih baik. Inilah 7 kebiasaan sehat yang mereka sarankan.

1. Timbang berat badanmu secara teratur
- Susan Roberts, profesor nutrisi di Tufts University dan salah satu pendiri program manajemen berat badan.

Belilah timbangan sederhana atau timbanglah berat badan di gym dan timbanglah dirimu secara teratur. Tidak ada yang lebih berbahaya bagi kesehatan jangka panjang daripada membawa kelebihan berat badan, dan berat badan cenderung naik mulai usia 20-an. JIka kamu memperhatikan berat badan Anda, kamu bisa tahu status gizimu. Hal ini juga bisa dikonsultasikan ke ahli gizi.

2. Belajar memasak.
- Barbara J. Rolls, profesor dan Guthrie Chair of Nutrition Sciences di Penn State

Belajar memasak akan menghemat uang dan membantu kamu untuk makan dengan sehat. Fokusmu yaitu menambah variasi pada makanan dan untuk meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan dan bahan-bahan kaya vitamin dan mineral lainnya. Saat kamu bereksperimen dengan bahan makanan dan teknik memasak baru, kamu akan menemukan bahwa kamu dapat mengurangi lemak, gula dan garam dengan baik, serta kelebihan kalori yang ditemukan dalam banyak makanan siap saji. Tujuanmu harus mengembangkan pola makan bergizi dan menyenangkan yang berkelanjutan dan itu akan membantumu menjadi lebih sehat.

3. Perbanyak aktivitas fisik
- Walter Willett, ketua departemen nutrisi di Harvard School for Public Health

Meskipun tidak dapat mengatur waktu untuk rutinitas latihan terjadwal, itu tidak berarti Anda tidak dapat menemukan waktu untuk berolahraga. Bangun aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari. Temukan cara untuk mendapatkan aktivitas 20 atau 30 menit setiap hari, termasuk mengendarai sepeda atau berjalan cepat untuk bekerja. Saat ini juga kamu bisa melakukan aktivitas fisik seperti workout sederhana atau freelatics di rumah.

4. Konsumsilah sayuran
- Marion Nestle, profesor gizi, studi makanan dan kesehatan masyarakat di New York University

Ilmu gizi dianggap rumit dan diperdebatkan tanpa henti, namun dasar-dasarnya sebenarnya sederhana, yaitu makanlah beranekaragam makanan dan perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.

5. Berlatih mengontrol porsi makanan
- Lisa R. Young, guru besar ilmu gizi di New York University

Tip dari lisa ini tidak berarti membatasi semua porsi makanan. Kontrol porsi ini tidak berarti porsi kecil dari semua makanan - justru sebaliknya. Dianjurkan untuk konsumsi makanan sehat yang lebih besar seperti sayuran dan buah. Tidak ada yang menjadi gemuk karena memakan wortel atau pisang.

Pilih porsi yang lebih kecil dari makanan yang tidak sehat seperti permen, alkohol dan makanan olahan. Saat makan di luar, jadikan tanganmu sebagai pengontrol. Misalkan saat mau makan ayam batasi seukuran telapak tanganmu. Sebaiknya konsumsi nasi seukuran kepalan tanganmu. Batasi bumbu seperti saus sampai beberapa sendok makan - satu sendok makan seukuran ujung ibu jarimu.

6. Seimbangkan asupan dan aktivitas fisik di akhir pekan
- Barry Popkin, profesor nutrisi global di University of North Carolina di Chapel Hill

Jika kamu banyak minum minuman berkalori dan ngemil, pastikan kamu menggantinya dengan olahraga untuk mengimbangi semua kalori ekstra tersebut dari hari Jumat sampai hari Minggu yang disertai dengan minum dan makan ekstra. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil bahwa pada hari Jumat sampai Minggu, anak muda mengkonsumsi sekitar 115 kalori lebih banyak dibandingkan hari-hari lain, oleh karena itu perlu mengimbangi dengan aktivitas fisk yang lebih banyak di akhir pekan.

7. Temukan pekerjaan yang kamu cintai.
- Hui Zheng, profesor sosiologi asosiasi, kesehatan penduduk, Ohio State University

Penelitian di Ohio State University menemukan bahwa pekerjaan anak muda usia 20-an dapat mempengaruhi kesehatan mental. Orang yang kurang senang dalam pekerjaan mereka lebih cenderung mengalami depresi, stres dan masalah tidur, serta memiliki skor kesehatan mental keseluruhan yang lebih rendah. Profesor Hui Zheng menyarankan untuk menemukan pekerjaan yang disukai. Semangat ini dapat membuat anak termotivasi untuk menemukan makna dalam hidup, dan meningkatkan harapan tentang masa depan mereka. Hal ini akan berdampak pada kehidupan dan perilaku yang lebih sehat, yang akan memiliki manfaat jangka panjang.

Itulah 7 kebiasaan sehat yang para ahli sarankan, semoga bermanfaat J

Fredy Estofany
Nutrisionist at Fatmawati Hospital

Referensi: The 8 Health Habits Experts Say You Need in Your 20s by Tara Parker diakses melalui https://www.nytimes.com/interactive/2016/10/16/well/live/health-tips-for-your-20s.html

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.