Tujuan Pembangunan Millenium


Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Sebagai anggota PBB, Indonesia juga mempunyai peran penting dalam pembangunan
internasional. Pembangunan yang menitikberatkan pada perekonomian, pendidikan, dan kesehatan. Pertanyaannya, apakah perencanaan pembangunan di negeri ini tidak baik? Stop judges, mari kita ulas hal ini  dari akar masalahnya.

Pembangunan Indonesia sejatinya tidak terlepas dari sasaran dan tujuan pembangunan internasional. Rencana pembangunan itu diwujudkan dalam Deklarasi Milenium yang diadakan di New York pada 2000. Deklarasi yang dijadikan tekad untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Dari deklarasi inilah awal dirumuskannya Milennium Develoment Goals.1. Kenapa Pembangunan Milennium? Ya, karena lama tujuan pembangunan ini adalah 25 tahun. Target MDGs adalah terwujudnya pembangunan tahun 2015 dengan patokan tahun 1990.  MDGs merupakan penyempurnaan tujuan pembangunan di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan  MDGs dirumuskan dalam delapan Tujuan Pembangunan Milenium, yaitu:

Pertama, memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem. Kemiskinan merupakan momok yang menakutkan bagi siapa saja.. Kemiskinan adalah masalah ketidakberhasilan dalam pembangunan ekonomi. Kemiskinanlah yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang terjadi di masyarakat seperti kelaparan. Ketika ditanya apakah Indonesia telah berhasil memberantas kemiskinan? Pasti kita menjawab dengan tegas “tidak berhasil”. Itu menurut logika kita, sekarang mari kita merujuk pada data yang ada. Posisi kemiskinan Indonesia (1$ per hari) pada tahun 1990 adalah 20,6% sedangkan pada 2008 posisi kita 7,5%. Target MDGs 2015 adalah 10%. Artinya target MDGs pertama poin pertama telah tercapai. Kita patut mengapreasiasi hal tersebut walaupun masih ada 11 poin lagi yang perlu kita wujudkan dengan kerja keras demi terciptanya Indonesia bebas kemiskinan dan kelaparan ekstrem.

Kedua, mencapai pendidikan untuk semua. Salah satu keberlanjutan dari tujuan ini adalah semua anak wajib mengenyam pendidikan. Dan menurut data, tingkat keberhasilan tujuan kedua ini sesuai target karena sudah 74% anak menyelesaikan pendidikan dasar. Walaupun target 100% pada tahun 2015 masih sangat perlu diperjuangkan dalam dua tahun kedepan.

Ketiga, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Perempuan adalah orang pertama yang berperan penting dalam keberhasilan seorang pemimpin. Seorang yang tegas seperti Bung Karno pun akan luluh pada Bunda Fatmawati. Jadi, wanita juga harus diberdayakan dan memperoleh kesetaraan gender.agar dapat membawa kemajuan bangsa ini. Dan tidak perlu diragukan lagi, target MDGs ini sudah tercapai, dengan presentase yang sama antara pria dan wanita dalam menempuh pendidikan.

Berbicara tentang tujuan pembangunan kesehatan, mari kita amati relasi tiga target MDGs berikutnya yaitu; ketiga, menurunkan angka kematian anak, keempat meningkatkan kesehatan ibu, dan kelima, memerangi HIV dan AIDS, malaria serta penyakit lainnya Target inilah yang sebenarnya masih butuh perjuangan yang lebih keras. Disinilah perjuangan kita sebagai masyarakan atau pun tenaga kesehatan sangat diperlukan. Akar masalah kesehatan ibu dan anak serta masalah penyakit infeksi adalah kemiskinan. Dan apabila target MDGs pertama telah tercapai maka “Indonesia Sehat” akan terwujud.

Ketujuh, memastikan kelestarian lingkungan. Seiring dengan berlangsungnya proses pembangunan MDGs dibidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, tentu ada konsekuensi yang harus dihadapi bangsa ini. Kelestarian lingkungan semakin terancam dengan dibangunnya infrastruktur penunjang keberhasilan pembangunan. Nah, disinilah peran target ketujuh ini yaitu bagaimana agar kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Tujuan MDGs yang terakhir adalah Mengembangkan kemitraan global.  Kemitraan yang dimaksud adalah hubungan internasional yang mengutamakan bantuan dari negara maju kepada negara berkembang. Akan tetapi, kenyataannya di lapangan bantuan tersebut tidak sepenuhnya “bantuan”. Bantuan tersebut berupa utang bukan hibah. Hibah hanya ditujukan untuk negara miskin. Dan oleh negara maju, Indonesia dinilai sebagai negara sedang berkembang. Akhirnya, akar masalah susah dituntaskan karena utang Indonesia semakin meningkat.2

Lengkaplah delapan Tujuan Pembangunan Milennium telah kita ulas, Pak. Tujuan yang sudah disepakati oleh semua anggota PBB dalam bentuk MDGs 2015. Dimulai dengan pemberantasan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan, hingga kelestarian lingkungan dan kemitraan global. Menjawab pertanyaan diawal tadi, pembangunan Indonesia sudah terencanadengan sangat baik. Akan tetapi, perlu usaha yang maksimal untuk mewujudkannya, yaitu mengatasi kemiskinan sebagai akar permasalahan.

Referensi
1.      Stalker, Peter. 2008. Milennium Develoment Goals .Indonesia: Bappenas
2.      World Bank, 2007. Spending for Development: Making the Most of Indonesia’s New Opportunities.Indonesia Public Expenditure Review 2007, Jakarta, World Bank.

Fredy Estofany

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.