Pengelolaan Diabetes Mellitus







Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang memerlukan penatalaksanaan khusus dari tenaga medis. Oleh karena penangannya harus tepat dan sesuai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian gula darah, tekanan darah, berat badan, dan kadar lemak.

 

Tujuan pengelolaan diabetes secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes. Tujuan khusunya meliputi :


1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut.


2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat kerusakan pada pembuluh darah kecil dan pembuluh darah besar


3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya jumlah penderita dan kematian yang disebabkan oleh diabetes.


Pengelolaan diabetes mellitus dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat (terapi gizi medis dan aktivitas fisik) bersamaan dengan terapi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia secara oral dan/atau suntikan. Obat antihiperglikemia oral dapat diberikan sebagai terapi tunggal atau kombinasi.

Pada keadaan darurat misalnya ketoasidosis atau komplikasi diabetes mellitus yang ditandai dengan tingginya kadar keton dalam darah, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, atau adanya keton dalam air seni, harus segera dirujuk kepelayanan kesehatan sekunder atau tersier yaitu rumah sakit.

Pengetahuan tentang pemantauan mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia (kadar gula darah di bawah nilai normal) dan cara mengatasinya harus dipahami oleh diabetesi. Pengetahuan tentang pemantauan mandiri ini dapat dilakukan setelah mendapat pelatihan khusus dari tenaga kesehatan.

Referensi:

  1. PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa Di Indonesia 2021. PB PERKENI.
  2. IDF. (2021). IDF Diabetes Atlas 10th edition. www.diabetesatlas.org
  3. Kemenkes RI. 2014. Pedoman gizi seimbang. Direktorat Jenderal Bina Gizi Kemenkes RI.
  4. Changi General Hospital. 2013. Guide to Healthy Eating for Managing Diabetes. Changi General Hospital.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.