Biasakan Membaca Label Kemasan Pangan


Era pasar bebas memberi kesempatan kepada berbagai produsen pangan untuk memasarkan produknya. Baik itu produk pangan skala rumah tangga, Usaha Kecil Menengah (UKM), maupun industri. Begitu juga dengan perkembangan sarana dan prasarana yang mempermudah sampainya produk pangan ke konsumen. Akan tetapi, tidak semua pangan terjamin kualitasnya. Sesuai dengan hal itu, Kementerian Kesehatan RI menjadikan “biasakan membaca label kemasan pangan” sebagai salah satu pesan umum gizi seimbang.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui saat membeli makanan kemasan yaitu isi, ukuran, bahan yang digunakan, zat gizi, dan tanggal kadaluwarsa. Kebiasaan membaca label suatu produk yang akan dikonsumsi akan memudahkan kita memilih bahan pangan yang bermanfaat dan bernilai gizi yang baik. Kita juga dapat mengetahui berapa lama produk pangan dapat bertahan (expired date).

Khusus untuk konsumen muslim, membaca label kemasan pangan wajib dilakukan. Syarat pangan yang baik adalah halalan thayyiban atau halal dan baik. Label halal yang tertera di kemasan produk harus dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jika tidak ada label halal maka produk pangan belum bisa dinyatakan layak untuk konsumsi.

Kebiasaan membaca label kemasan juga membantu konsumen agar terhindar dari produk pangan yang membahayakan kesehatan, yaitu dengan membeli produk yang telah mendapat Perizinan Produksi dan Izin Edar. Izin yang dikeluarkan oleh Badan POM yaitu POM MD (untuk produksi pangan dalam negeri), POM ML (untuk produksi pangan luar negeri / import), dan Izin yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga/P-IRT).

Saat ini bukanlah kebijakan pasar bebas yang salah. Kita hanya dituntut untuk lebih jeli memilih. Amati isi, ukuran, bahan yang digunakan, zat gizi, tanggal kadaluwarsa, label halal, dan perizinan produk pangan. Melalu kebiasaan membaca label kemasan pangan akan memudahkan kita mendapatkan produk pangan yang berkualitas

Bengkulu, 9 Juni 2014
Fredy Estofany


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.