Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
Pada pembahasan mengenai zat gizi, Kementerian kesehatan menyatakan bahwa air adalah zat gizi makro. Namun ada juga beberapa pendapat ahli yang menyatakan air bukanlah zat gizi. Namun pokok penting pada pembahasan ini bukan tentang penggololongan air, tetapi tentang kebiasaan minum yang tercantum dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS) 2014 yaitu “Biasakan minum air putih yang cukup dan aman”.
Air dibutuhkan dalam jumlah
yang banyak oleh tubuh. Air terdapat pada setiap jaringan dan organ. 75 persen
kandungan otak adalah air. Kita dapat artikan bahwa air berhubungan dengan
kecerdasan. Asupan cairan yang cukup membuat kerja otak lebih lancar.
Selain itu, air berfungsi
dalam transfor zat gizi ke seluruh tubuh. Zat gizi dari bahan makan akan
terserap dengan baik jika diimbangi dengan air yang cukup. Kecukupan air dalam
satu hari yaitu 2 liter. Dampak kurang asupan air yang sering diderita seperti
konstipasi (susah BAB) dan PTM seperti
gagal ginjal.
Bukan hanya cukup, air yang
dikonsumsi juga harus terhindar dari bahaya fisik, biologi, dan kimia. Biaya
fisik pada air seperti Kotoran dan binatang kecil. Bahaya
biologi dapat berupa bakteri E.coli. Sedangkan bahaya kimia pada air yang tercemar berupa Timbal
(Pb), Merkuri (Hg) dan Arsen (As), Tembaga (Cu), dan kaporit. Air yang tercemar tiga jenis bahaya tersebut dapat
menyebabkan diare dan keracunan.
Terlepas dari pendapat bahwa
air adalah zat gizi atau bukan, air sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan air
harus terpenuhi. Air yang baik adalah air yang terbebas dari tiga jenis bahaya
dan sesuai dengan kecukupan air dalam satu hari. Oleh karena itulah mari kita
biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
Malang, 8 Juni 2014
Fredy Estofany
Leave a Comment