Pesan Gizi Seimbang untuk Bayi (0-6 bulan)


Inisiasi Menyusu Dini (IMD) didefinisikan sebagai proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan dan disusui selama satu jam atau lebih. Prinsipnya, IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali pada telapak tangannya dan dibiarkan merangkak untuk mencari puting untuk segera menyusui.

Menurut Roesli (2008) IMD dapat menurunkan resiko kedinginan ( hypothermia).  Bayi yang diletakkan segera di dada ibunya setelah melahirkan akan mendapatkan kehangatan sehingga dapat menurunkan resiko hypothermia  sehingga angka kematian karena hypothermia dapat ditekan. Membuat pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Ketika berada di dada ibunya bayi merasa dilindungi dan kuat secara psikis sehingga akan lebih tenang dan mengurangi stres sehingga pernafasan dan detak jantungnya akan lebih stabil .

IMD juga membuat bayi memiliki kemampuan melawan bakteri. IMD memungkinkan bayi akan kontak lebih dahulu dengan bakteri ibu yang tidak berbahaya atau ada antinya di ASI ibu, sehingga bakteri tersebut membuat koloni di usus dan kulit bayi yang akan dapat menyaingi bakteri yang lebih ganas di lingkungan luar.

Melalui IMD, bayi akan memperoleh kolostrum dengan konsentrasi protein dan immunoglobulin paling tinggi. Kolustrum juga mampu mengurangi risiko kejadian penyakit pada bayi. Berdasarkan penelitian Siti Aminah (2012) didapatkan hasil bahwa pemberian kolostrum sejak dini pada bayi 0-6 bulan mampu mengurangi kejadian diare.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan utama bagi bayi usia 0-6 bulan. Kebutuhan bayi dapat terpenuhi oleh ASI saja, karena mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi.  Zat gizi ASI sudah lengkap, sehingga tidak memerlukan makanan tambahan lain (ASI ekslusif). Jadi, berikan ASI saja sampai umur 6 bulan. Jika tidak, ada beberapa dampak buruk dari pemberian ASI yang tidak ekslusif.

ASI mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan bayi. Komponen ASI terdiri dari 90% air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Komposisi dan volume ASI setiap ibu berbeda-beda sesuai dengan asupan ibu. Perbedaan komposisi juga tergantung masa pemberian ASI seperti ASI awal (kolostrum), ASI transisi, ASI matang, dan penyapihan.1

Berdasarkan penelitian Aline Andres, PhD, dkk (2008)  ditemukan keunggulan ASI dibanding susu formula maupun susu kedelai. Peneliti mengamati perkembangan sampel 391 bayi. Dua per tiga dari bayi mendapatkan ASI. Sementara, ada sepertiga bayi yang tidak mendapatkan ASI dan diganti dengan susu formula atau susu kedelai. Observasi dilakukan selama satu tahun dengan pengujian setiap tiga bulan. Hasilnya, bayi yang mendapatkan ASI lebih unggul perkembangannya dibandingkan dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula atau kedelai

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.