Batasi Konsumsi Pangan Asin, Manis, dan Berlemak


Melanjutkan pembahasan pada tentang Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM dapat disebabkan karena ketidakseimbangan antara zat gizi yang masuk dan zat gizi yang keluar. Hal ini dapat terjadi karena terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tidak beragam dan cenderung menyukai makanan terlalu asin, manis, bahkan berlemak. Oleh karena itulah, anjuran pesan gizi seimbang yang berikutnya adalah “batasi konsumsi pangan asin, manis, dan berlemak”.

Pangan yang asin biasanya mengandung zat gizi Natrium (Na). Konsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh pangan asin seperti hipertensi, jantungan, dan stroke. Pangan asin yang konsumsinya dibatasi yaitu semua  produk makanan yang mengandung  garam tinggi.

Begitu juga dengan pangan yang manis. Rasa manis dari makanan terbuat dari gula atau pemanis buatan. Sehingga konsumsi pangan tersebut harus dibatasi dan diimbangi dengan pangan jenis lain. Apabila terlalu sering konsumsi makanan manis seseorang berisiko kegemukan (obesitas) dan menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM).

Pangan berlemak tinggi seperti santan dan lauk hewani tinggi lemak juga harus dibatasi (#Day5). Berbagai PTM disebabkan oleh asupan lemak yang berlebihan seperti obesitas, dislipidemia, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Telah jelas bahwa kesehatan tubuh sangat erat kaitannya dengan asupan makanan. Asupan pangan yang asin, manis, dan berlemak menjadi faktor risiko PTM. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka dari itu, mari batasi konsumsi pangan asin, manis, dan berlemak demi tercapainya gizi seimbang dan menurunnya prevalensi PTM.

Malang, 6 Juni 2014

Fredy Estofany

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.